belajar meracik mimpi dan pelangi, mencoba berkontribusi meski sepenggal kata.

Minggu, 29 Januari 2017

belajar pada hujan


Hujan rasanya tak pernah peduli dia jatuh di mana, menyapa siapa dan membasahi apa..
Dia senang2 saja membasahi jalanan, wajah2 para pedagang asongan, ataupun orang2 yang sering sengaja iseng bercanda dengan hujan
*seperti saya :)
dia juga tak pernah keberatan menyapa kebun, sawah, bahkan kandang ayam..
Dia tak pernah peduli gerutuan orang2 yang terlupa membawa payung atau jas hujan,
tapi juga tak terlalu ambil pusing dengan rasa syukur para petani dan pengojek payung part time..

Sama hal nya dengan kebaikan,
Tak perlu menunggu orang lain tahu dan melihat keberadaan kita..
Tak perlu menghiraukan balasan apa yg kita dapat, pujian atau justru cemoohan, karena itu TIDAK PENTING...
Jadikan kebaikan sebagai nafas yang tak pernah henti keluar dari kita, jadikan kasih sayang sebagai 'tangan' pertama kita dalam segala hal...

Tetaplah menebar kebaikan dan kasih sayang meski tak ada yang memperhatikan... :)

-susi hendarti-
     15.12.16

Sabtu, 28 Januari 2017

bentangan layar

Bentangan layar

Satu perahu berlayar ke timur,
dan satu lagi ke barat,
padahal digerakkan oleh angin yg sama..

Bentangan layar kita lah yang menentukan kemana arah kita, bukan anginnya!

Dan seperti angin laut itulah alur kehidupan kita, bentangan jiwa kita yang akan menentukan tujuan, bukan celotehan dan hiruk pikuk nya dunia..

Semua dari kita diperjalankan oleh suatu kekuatan yang maha dahsyat, kita berikan yang terbaik dari yang Allah titipkan pada kita...


-susi hendarti-
    03.01.17
      01.02


Rabu, 25 Januari 2017

badai


Ada kalanya kita perlu berhenti sejenak,
menghela nafas, menyandarkan kepala dan merasakan seteguk minuman...
Ada kalanya kita harus mengelus dada,
sabar nerimo atas apa yang sudah digariskan...

Tapi itu saja tak cukup untuk menghadapi segala masalah yang bertubi tubi datang,
butuh sejuta keberanian, kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dalam menjalani semua

___badai pasti berlalu, dan reda tapi
tak akan pernah berhenti
selagi angin belum lelah bertiup___

Masalah, kesulitan, kegagalan akan selalu ada selagi nyawa masih nongkrong di badan,
selagi nafas masih tertarik dan terhembus teratur..
tapi tetap akan muncul mentari setelah mendung, muncul cahaya setelah gelap..

selalu ada jalan untuk setiap kesulitan,
selalu ada akhir untuk suatu permasalahan,
selalu ada ujung untuk setiap penantian

angankan apa yang kau inginkan
jadilah seperti apa yang kau kehendaki

Mereka yang paling bahagia
tidak harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu
mereka mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam hidup mereka

jalani kehidupan sedemikian rupa hingga kita satu satunya yang akan tetap tersenyum
meski yang lain menangis ...

-susihendarti-
       2008

the power of 8 (eight)

The power of 8 (eight)


Kalau ditanya, diantara 0-9 angka mana yang menjadi favorit, maka dengan semangat 45 aku akan menjawab... angka 8.
Tak ada unsur mistik, hoki atau yang lain.
Angka 8 bagiku angka yang unik, dia memberi inspirasi tentang sebuah perjalanan.

Orang teknik kebanyakan menulis angka 8 dengan cara membuat 2 bulatan kecil yang ditumpuk, *entah kenapa..

Sementara duluuu, awal belajar membuat angka delapan aku diajarkan seperti membuat huruf 's' dengan menarik pulpen dari bawah..

Berawal dari 1 titik, mbulet ke atas dan berakhir pada titik yang sama.
Rapat!

Bagiku, angka 8 lebih kuat sebagai pesan bahwa kita start hidup pada satu titik, melewati berbagai rintangan, masalah, ujian berkelok turun, naik lagi dan pada ujungnya kita kembali ke titik tempat dimana kita memulai.

Setinggi apa kita terbang, sejauh mana kita berjalan berpetualang,
pada ujung nya kita akan berpulang.... pada titik awal!

Angka 8 memberi pelajaran bahwa apa yang akan meninggalkan kita, semata nanti akan kembali pada kita.
Apa yang kita goreskan baik akan berpulang menjadi kebaikan.
Sementara apa yang kita awalkan buruk, semoga ada waktu dimana kita bisa mengoreksi saat bersama lelukan dan putaran yang dirangkum dalam doa taubat sehingga bisa berpulang pada kita menjadi kebaikan.

Tak pernah ada amal yang sia sia, tak pernah ada doa yang tak terdengar olehNya,
tugas kita hanya mengikhtiarkan bahwa kesucian yang kita bawa di awal akan membawa akhir yang baik....
dan semuanya akan kembali ke titik awal,
(semoga) dalam keadaan baik!

*muhasabah diri

-susi hendarti-
15.12.16


Selasa, 24 Januari 2017

menulis lah

Menulis

Menulis itu seperti candu, 
saat selesai satu waktu, 
otak seperti sakau, 
ketagihan untuk melakukannya lagi, lagi, dan lagi...

Menulis itu seperti virus, 
saat kau bergaul dengan para penulis, 
maka otakmu akan meriang kalau belum juga menuangkan tulisan...

Menulis itu seperti berburu beruang, 
adrenalin yang terpacu saat mengejar ide, 
mengolah dan menuangkannya membuat mu seolah tak pernah mati rasa...

Menulis itu seperti orang jatuh cinta, 
kita tak akan bosan menggumuli nya, 
hingga kata tamat satu episode dengan sempurna...

Menulis itu seperti bernafas, 
tak perlu terlalu cepat hingga terengah, 
kita hanya perlu melakukannya sekali, sekali lagi, dan sekali lagi, 
sampai kita tidak sadar kita sedang bernafas...

Menulis itu .... indah!
Kalau kita bisa menikmatinya


-susi hendarti-
20.01.17