belajar meracik mimpi dan pelangi, mencoba berkontribusi meski sepenggal kata.

Jumat, 10 Februari 2017

Review Training Menulis Artikel

Sinergi Dua Srikandi

Siapa yang tak kenal dua wanita hebat ini, yang pertama adalah Indari Mastuti CEO Indscript Creative sebuah perusahaan yang konsen bergerak di bidang pemberdayaan perempuan terutama di bidang bisnis dan menulis, yang seorang lagi Ummi Aleeya traineer sekaligus owner agensi artikel berlabel @JoeraganArtikel.

Kolaborasi keduanya menjadi booster bagi pergerakan penulis wanita. Memunculkan penulis-penulis baru jebolan training yang membawa warna baru pada dunia penulisan. Semangat dua srikandi ini sangat terasa saat membimbing dan mengarahkan peserta sehingga membawa aura positif dalam setiap sesi pertemuan meskipun berlangsung secara online.


Sinergi ini tertuang dalam bentuk pelatihan menulis yang langsung dimentori oleh Ummi Aleeya. Dimana
Inscript Training Centre (ITC) yg berada di bawah bendera Inscript Creative bekerja sama dengan @JoeraganArtikel mengadakan training menulis artikel online yang berfokus pada peningkatan skill peserta dalam membuat artikel pesanan, job review, dan cara berpenghasilan lewat blog.

Langkah demi langkah dijabarkan secara lugas, tanpa banyak teori dan langsung praktek. Komunikasi dua arah dan grup yang terbuka memungkinkan peserta mendapatkan solusi dengan cepat saat menemui kendala dalam praktek.


Tujuan training ini jelas memunculkan potensi diri terbaik, dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Karena menjadi wanita produktif, cerdas, kreatif dan mandiri adalah tuntutan jaman. Wanita dengan latar belakang apapun berhak belajar dan mengembangkan diri, jadi buat Anda yang merasa punya passion di bidang kepenulisan bisa mengambil banyak manfaat dari training menulis artikel ini.


Berkomunitas itu menjadi lebih kuat. Disini Anda akan berkumpul dengan teman-teman dengan semangat, dan ketertarikan yang sama sehingga bisa saling menguatkan.

Selain mendapat materi, yang spesial di training menulis artikel ini peserta juga mendapat kesempatan praktek langsung magang mengerjakan artikel pesanan, tidak hanya itu lulusannya juga direkrut menjadi team penulis di emakpintar.asia dan mendapatkan binaan lebih lanjut untuk siap menapaki karir kepenulisan.

Tertarik bergabung dengan mereka? Informasi lengkap langsung menghubungi Ummi Aleeya, traineer dan owner @JoeraganArtikel.


-Susi Hendarti, emak-emak yang masih semangat belajar-

Me Time ala Batman


Me Time ala Batman


Siapa sih Batman?
Batman ya Batman, tokoh yang sengaja saya ambil untuk mewakili gejolak rasa seorang Emak yang memilih tetap terjaga dan menyambut dini hari dengan mata terbuka.
Tulisan ini bukan untuk membantah argumentasi dan penelitian ala dokter, tapi lebih pada pengamatan dan pendapat penulis semata.

Ketika para dokter mengatakan bahwa istirahat dan tidur yang cukup untuk orang dewasa rata-rata 6-8 jam sehari, bisakah para Emak memperoleh kuantitas tidur yang diharapkan?

"Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat" (QS 78:9)

Rutinitas yang dijalani oleh working mom atau full mom seringkali mengabaikan kuantitas istirahat, utamanya tidur. Pekerjaan kantor, rumah, mengurus suami dan anak-anak yang sangat menyita waktu mengharuskan para emak mempunyai time management yang tepat. Bagaimana mengolah waktu 24 jam menjadi runtutan peristiwa yang menyenangkan, meski tak urung terkadang bad mood menjadi penyebab 'kegagalan' para emak dalam mempertahankan kesabaran.

Kesibukan, tumpukan pekerjaan dan rutinitas menjadi pressure factor yang kadang membuat para emak menjadi rentan depresi (dari tingkat ringan hingga berat). Jangan menyangka depresi itu hanyalah mereka yang berhadapan dengan psikolog saja, depresi ringan bisa jadi hanya berupa keluhan-keluhan kecil yang tidak diperhitungkan, seperti sakit kepala akut, rasa lelah berkepanjangan, mudah marah, mudah berteriak, merasa tak berguna, tak tahu apa yang harus dilakukan, dan lain-lain. Hal ini yang justru tidak disadari oleh para Emak.

Itu sebabnya beredar kampanye pentingnya 'me time' untuk para Emak. Memberi kesempatan mereka untuk mengeksplorasi kelebihan, bakat dan minat di tengah perjuangan mereka menjaga stabilitas rumah tangga.

Me time bisa jadi hanya kegiatan sederhana, tetapi dimata pelakunya mungkin itu adalah semacam suntikan endhorpin yang sanggup mengembalikan energi dan membuat mereka siap menghadapi apapun juga. Me time seseorang bisa jadi hanya sekedar ngopi sambil memandangi bintang, membaca buku, memasak tanpa 'dibantu' tangan-tangan kecil anak, menulis, atau bisa jadi dengan mengkaji kitab, mempelajari ilmu baru, membaca Al Quran, atau apapun kegiatan lain yang kita lakukan spesial untuk diri sendiri.

Banyak yang bisa mempunyai me time di siang atau sore hari, tapi tak sedikit pula yang memilih malam hari sebagai me time mereka, saat semua sudah terlelap, para emak bisa tenggelam menikmati me time mereka.
Mengganggukah?
Bisa ya, bisa tidak.

Tubuh mempunyai hak untuk istirahat, tapi bahkan Rasulullah sendiri lebih suka menghidupkan malam-malam beliau, dan membaginya menjadi beberapa bagian. Sebagian kecil untuk tidur dan sebagian besarnya untuk beribadah.

Rasulullah telah mencontohkan pembagian waktu istirahatnya dengan tidur di awal malam, bangun dan terjaga hingga di sepertiga malam terakhir, tidur lagi sebentar untuk kemudian bangun saat subuh tiba.

Me time di malam hari membawa konsekwensi istirahat kita sedikit banyak akan tersita. Alih-alih hanya mendapat kesenangan atas waktu yang tergadai, alangkah bijak jika kita juga memadukan me time malam untuk tujuan yang lebih besar. Ibadah dan ridhoNya.

Bisa kita lihat juga betapa Allah mengistimewakan malam dengan 'kedatangan'Nya di langit bumi pada sepertiga malam terakhir. Dinukil dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: siapa yang berdoa kepadaKu akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampunan kepadaKu akan Aku ampuni."

Beberapa contoh ulama yang menggunakan waktunya dengan bijak diantaranya:
1. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
2. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
3. Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
4. Ibnu Jarir Ath-Thabari, beliau menulis tafsir Al-Qur’an sebanyak 3000 lembar,menulis kitab Sejarah 3000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.
5. Ibnu Aqil menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa didunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab,sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.
6. Al-Baqqilini tidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.
7. Ibnu Al Jauzi senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya,beliau mampu menghasilkan 2000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.
8. Iman An-Nawawi setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.

(Daftar ulama diambil dari tulisan Ahmad bin Ismail Khan)


Jadi, semenarik apa me time ala Batman?
Setelah pagi, siang dan sore disibukkan dengan dunia, kerja, dan anak-anak, maka malamnya digunakan sebagai penyaluran passion kita,  dengan tetap mengindahkan sunah dan berburu ridho Allah.

Pada akhirnya me time bukan sekedar cara kita menggali potensi, belajar ilmu, dan berkarya tapi adalah saat kita re-charge dan meng-up grade kemampuan kita sebagai anak, istri, ibu, dan hamba Allah.

Mencoba ber-me time ala Batmam dengan mengadopsi sunah Rasulullaah dan mencontoh para ulama?
Mari siapkan dulu kopinya untuk nanti malam.


-Susi hendarti, full mom, pecinta kopi dan penikmat me time malam-